Pemeran pengganti

Picture : google

kini harus kupendam segala mimpi tentangmu, tentang tempat impian kita.. yang sekarang hanya sebuah dongeng pengantar tidurku, tentang nyanyian-nyanyian rindu itu.. sekarang hanya bisa kunikmati sedu.. tuhan memang tak adil bagiku, namun lain halnya denganmu..  lagi lagi garis waktu memang selalu menghadirkan pilu.. dalam lini waktuku menyusuri apa arti rindu.. terimakasih telah menjadi tokoh utama dalam cerita fiksi yang aku buat, walaupun pada akhirnya aku hanyalah seorang pemeran pengganti.. namamu akan selalu menjadi figuran yang paling aku sukai

Dandelion

source wordpress library

Rumpang

tugasku sekarang hanya belajar meng ikhlaskan apa yang tak dapat digenggam, perihal impian yang lama telah kita simpan, perihal cerita yang pernah kita karang, kini mungkin hanya sebatas angan angan karna harapmu sudah kian diambang karam,
tak bisa dipungkiri waktu begitu cepat berlalu meninggalkan jejak yang kurasa akan abadi; tertanam menjadi sebuah goresan paling berkesan, maaf jika aku adalah orang yang kesekian kali melukis rasa sakit ditubuhmu,
terimakasih telah menjadi tempat merebahkan segala impian ternyaman, perangaimu tak akan pernah luput, karna sejatinya kisah kita adalah sebuah cakrawala.. aku adalah bumi yang gersang, sedangkan kau adalah langit yang gemilang.. kini aku harus berusaha menjadi seperti setangkai dandelion, yang begitu ikhlas ketika tiupan angin begitu kencang menerpa tubuhku.. engkau adalah perempuan tangguh.

Lekas pulih

Kala

sekat langit kala itu, menggambarkan dunia kita, kita yang berbeda.. lembayung yang tak sempurna, menyiratkan sekelumit rindu yang pecah berburai kala, antologi rasa ikut menyertai dalam derap langkah penuh ragu, aku melangkah.. menyusuri belantara gundah.. beruntung sepintas tampak secerca cahaya yang begitu hangat, namun tiba tiba saja temaram lalu padam.. kala..

Bingung

ilustrasi dari wordpress library

Memandang dunia dari dua arah, dalam dan luar, tanam atau gersang, baik atau buruk, hitam atau putih, berharap atau putus asa, terbuka atau tertutup, bergerak atau terdiam, bersinar atau padam.. hidup seakan sebuah teaterikalisasi puisi yang diciptakan tuhan lewat media alam semesta, baik buruknya tergantung penerjemahnya, kita adalah audiens yang bingung.. untuk apa bait bait tersebut ada dan diciptakan, sedangkan hidup terkadang terlihat seperti plot twist yang mengejutkan, dan sementara itu, kita hanya figuran yang berharap terus andil dalam mengambil peran.. terkadang

Fatamorgana

dua-dimensi-dunia
picture from google

ada raga yang kian bertambah tua, ada harapan besar yang diemban olehnya, ada secuil usaha yang tak kunjung jelas ujung pangkalnya, pun sekelumit doa yang tak kunjung dapat bermakna, hingga penghujung usia.. tak ada lagi kesempatan kedua, hanya ada sisa sisa penyesalan yang terbesit dalam jiwa, terus berkelindan mengiringi akhir masa hidupnya.. “Aku ingin terus hidup kekal, bersamanya di dunia” ucapnya, memang benar dia hidup kekal bersamanya di dunia, namun dalam dimensi dan ruang yang berbeda, dalam cerita yang berbeda. karna “yang fana itu kita; Manusia, waktu abadi; bahkan dalam darul baka”.

Adam dan Hawa

puisi-adam-hawa
pict from pinterest

kau.. sampai detik ini masih menjadi misteri paling rahasia yang melambung tinggi diatas cakrawala, ingin sekali kusingkap..  akan tetapi aku tak berdaya, aku hanya bisa merasakan hadirmu, lewat perantara rindu yang menjelma menjadi kata, disinilah aku bisa berbahasa, bahasa rindu yang tak pernah ku tau darimana datangnya. kau.. sampai detik ini masih menjadi haluan utama, dalam perjalananku menyusuri hikayat.. meleburlah dalam “Aku” bersemayamlah  serupa nadi, karna kita “abadi”

Surau

Puisi berjudul surau
Potret surau, di Cibarusah Jakarta selatan

Memori itu terputar kembali
ditemani sayup mata yang lelah
setelah berkali kali ditempa bengis buana
seakan berada pada tempat yang sama

surau itu, memang benar
pernah menjadi ruang merebahkan angan
tatkala hitam lebih mendominasi
kala putih yang selalu terlihat abu abu

lagu itu, pernah menjadi orkestra pengiring harap
sebilang dasawarsa penuh cerita
pada massa yang belum saatnya
kita dipaksa lebih awal menjadi dewasa

Laraku

puisi-singkat
image from wordpress library

Hatiku bukan bianglala
Yang bisa kau putar-putar se-maumu saja
Setelah mengorbankan banyak lara
Lalu kutemukan kata rela

Bahwa melepasmu bersamanya
Adalah jalan terbaik yang harus kutempuh
Meski penuh peluh

Adakah yang harus aku korbankan lagi untukmu?
Biarlah itu nyawaku
Apakah se-sakit ini mencintaimu
Mengapa untuk benci aku tak mampu?

Jeda

berjalan-sendiri-malam-hari
image from pinterest

Berjalan kala badai malam hari, ditemani bisunya semesta yang seolah mati, tanpa tujuan tanpa angan, dihujam pilu tatkala membumikan kenangan

berusaha menjauh dari hirup pikuk fikiran yang menuntut balasan
aku dan malam menjadi satu bak gubahan tercetus indah dalam setiap diksi dan bait yang bertebaran, ditangan pena si maestro awam

karna Jeda tak selalu nya merehatkan
kala hitam dan putih beradu dalam fikiran
Lekas pulih jiwa ini
agar tetap tegar menyambut sang surya yang telah lama dinanti renjana
pada ruang delusi lingkar aksara