semburan angin malam menyiratkan rindu mengusung cerita tentang rasa di penghujung dasawarsa tertulis pesan paling rahasia yang tak kunjung terungkap diantara kata kau menjelma menjadi asa dalam kekalutan jiwa kau, aspirasi dalam lini waktu dalam diriku yang kian membiru keberadaanmu / hidupku ketiadaanmu / binasaku
Puisi adalah salah satu bentuk karya sastra yang dibuat dengan indah dan sarat akan makna, jenis puisi dibagi menjadi dua, yaitu jenis puisi lama dan jenis puisi baru/modern saat ini banyak orang yang memilih menggunakanan jenis modern karena mudah dalam segi penulisanya. Nah bagi kalian yang penasaran bagaimana cara menulis puisi yang baik. Maka bisa simak ulasanya dibawah ini.
6 Cara Menulis Puisi yang Baik, Cocok Untuk Pemula
saat ingin menulis puisi, kalian harus melibatkan perasaan dan imajinasi. Sebab, sebuah pepatah mengatakan “Puisi yang paling indah adalah sebuah puisi yang paling imajinatif”. Puisi juga dikenal sebagai media mengungkapkan perasaan, curahan isi hati seseorang yang dapat membawa orang lain masuk kedalam keadaan isi hatinya. Namun sebagian orang sering kali merasa kesulitan untuk mengungkapkan perasaan kedalam kata-kata. Oleh karena itu, kalian membutuhkan langkah-langkah bagaimana cara membuat puisi sederhana yang baik dan sesuai keinginan, simak langkah-langkah berikut:
1. Tentukan Tema dan Judul sebelum mulai menulis puisi, langkah pertama yang harus dilakukan adalah menulis sebuah tema, kalian bisa membuat tema sesuai nuansa hati kalian masing masing misalnya, romantisme, cinta tanah air, kemanusiaan, dan masih banyak yang lainya. selanjutnya adalah menulis judul, judul dalam puisi harus menyatakan keseluruhan isi dari puisi yang dibuat, pastikan judul tidak terlalu panjang alias singkat dan padat saja. Dengan begitu seseorang yang melihat puisi milik kalian akan langsung tertarik untuk membacanya
2. Rangkai Puisi dengan Diksi dan Rima yang Tepat Langkah kedua bagaimana cara menulis puisi adalah mulai merangkai kalimat dengan pilihan kata yang indah. Jika kalian masih tidak mengetahui pilihan diksi yang tepat, maka bisa melihat daftar diksi yang biasa disediakan di internet. Catat beberapa diksi yang akan digunakan, lalu mulai lah kalian merangkat kata
Selain itu, kalian juga harus menentukan rima yang tepat, sebab ini merupakan ciri khas yang dimiliki oleh sebuah puisi. Rima sendiri memiliki arti suatu pengulangan bunyi dalam suku kata yang terdapat dalam puisi.
Beberapa jenis rima yang sering digunakan saat menulis puisi, yaitu:
Rima sempurna, yaitu sebuah rima yang memiliki akhiran suku kata sama, seperti ma-ta, ma-ti, pa-lang, ma-lang, dan lainnya.
Rima tak sempurna, yaitu rima yang memiliki akhiran suku kata sama, namun terdapat di beberapa bagian saja. Misalnya, pulang dan tukang berakhiran sama, sedangkan kata pagi dan hari tidak berakhiran sama.
Rima berpeluk, yaitu pengulangan kata dimana baris pertama berima sama dengan baris keempat, sedangkan baris kedua berima sama dengan baris ketiga. Rumusnya adalah a-b-b-a.
Rima bersilang, yaitu rima yang berakhiran kata selang seling, yaitu a-b-a-b.
Rima rangkai, yaitu rima yang terdapat pada kata-kata berakhiran sama secara beruntun. Misalnya, a-a-a-a-b-b-b-b.
Rima kembar, yaitu pengulangan kata sama setiap dua kalimat sekali, seperti a-a-b-b-c-c-d-d, dan seterusnya.
Rima patah, yaitu suatu rima yang tidak beraturan, sehingga rima ini seringkali disebut sebagai bentuk rima bebas.
Dari jenis rima di atas, kalian bisa memilih salah satu rima puisi yang mudah untuk digunakan. Cocokkan kata demi kata dengan pilihan rima yang diambil, sehingga bisa menghasilkan karya sastra puisi yang begitu indah.
3. Memakai Majas Sesuai Tema Puisi yang Dibuat Jika sudah menemukan diksi dan rima yang tepat, maka saatnya kalian memasukkan unsur majas dalam puisi tersebut. Tentunya, jika penasaran terkait bagaimana cara menulis puisi yang mengandung majas, maka kalianharus mengetahui jenis-jenis majas terlebih dahulu.
Jenis-jenis majas yang sering digunakan dalam sebuah puisi, diantaranya:
Majas personifikasi, yaitu suatu majas yang membandingkan antara benda mati dengan manusia. Misalnya, Angin seakan membisikkan suatu ingatan padaku.
Majas metafora, yaitu majas yang membandingkan dua objek berbeda, tetapi masih memiliki makna sama. Misalnya, raja siang hadir untuk membawa kehangatan.
Majas Asosiasi. yaitu majas yang membandingkan dua objek berbeda dengan makna berbeda pula. Misalnya, Kamu terlihat seperti tupai yang menggulung buah kelapa.
Majas Hiperbola, yaitu suatu majas yang dilakukan untuk mengungkapkan sesuatu secara berlebihan. Misalnya, wajahnya bak bidadari yang ada di surga.
Majas sarkasme, yaitu majas yang ditulis dengan ungkapan kasar secara langsung. Misalnya, Suaranya jelek membuat gendang telingaku sakit.
Kalian bisa menggunakan beberapa majas dalam satu puisi tergantung kebutuhan saja. Kegunaan majas ini adalah untuk membuat puisi semakin indah dibaca dan memiliki makna mendalam yang hanya bisa diketahui oleh para penciptanya.
4. Tentukan Bait yang akan Digunakan Bait dalam bagaimana cara membuat puisi sangat penting untuk kalian perhatikan. Pada umumnya kalian bisa menentukan bait puisi sebanyak 2 bait, 4 bait, 6 bait, dan lainnya. Namun, kebanyakan orang selalu menggunakan 4 bait dalam puisi yang mereka buat.
Dengan memperhatikan bait, karya puisi yang kalian buat akan lebih menarik dan terlihat indah. Rangkaian diksi serta majas yang disusun akan memberikan nafas terhadap puisi tersebut. Sehingga, setiap kali ada orang yang membacanya, maka mereka akan merasakan emosi atau perasaan yang disampaikan oleh penyairnya.
5. Gunakan Imajinasi untuk Mengembangkan Puisi Imajinasi dalam menulis sebuah puisi sangat diperlukan agar puisi semakin berkembang dan menarik untuk dibaca. Hal ini tentu membutuhkan waktu yang lumayan lama, sehingga kalian bisa membuat puisi saat memiliki waktu luang.
Cobalah untuk menulis puisi disertai dengan gambaran imajinasi yang luas. Setiap kata demi kata yang kalian buat, mesti memiliki gambaran yang akan disampaikan kepada para pembaca. Kalian bisa membacanya secara berulang-ulang, lalu membuat suatu perkembangan dari puisi yang dibuat tersebut.
6. Penutup Di tahap penutup ini, puisi yang kaliantulis harus memiliki makna atau pesan yang ingin disampaikan kepada pembaca. Terutama jika tema puisi itu terkait bencana sosial dan kemanusiaan. Pastikan pesan yang disampaikan sesuai dengan tema dari puisi yang kalian buat
Dengan begitu, karya sastra puisi yang kalian buat pertama kali bisa meninggalkan kesan positif terhadap diri para pembaca. Walaupun terlihat rumit, namun ketika kalian mencoba untuk membuatnya, maka segala kerumitan itu akan hilang seketika.
Demikianlah tata cara bagaimana membuat puisi yang baik, jadi jika kalian ingin mengikuti lomba puisi, terapkanlah struktur diatas agar mendapatkan point tambahkan, Semoga bisa bermanfaat dan menambah wawasan kalian.
Berkali-kali Aku jatuh Namun kejatuhan terindah adalah saat Aku jatuh Hati pada tuan-mu Pada saat pertama dia mencuri putikku Lalu menjadikannya buah buah cinta Saat kedatangan para prajurit lebah seolah membawa ancaman Namun dia datang dengan ketenangan Dengan kelembutanmu membuatku jatuh runtuh, Ke dalam ruang yang ku sebut rindu Sampaikan pesanku padanya Bahwa saat dimana Aku jatuh Hatiku sudah menyatu denganmu Seluruhnya, utuh.
Terbangun lebih awal Hujan semalam yang kukira akan berhenti ketika pagi datang, ternyata masih setia jatuh hingga petang.. pasti pertanda langit sedang tidak baik baik saja, ada apa gerangan langit? sini cerita aja gapapa.
Aku yang tidur lebih awal dari biasanya, seperti biasa berharap dapat bangun terlepas dari mimpi buruk atau masa lalu, malah harus terbangun lebih awal, karna mendengar merdunya suara atau lebih tepatnya bisa kusebut sebuah orkestra kecil-kecilan yang di anggotakan atap yang bocor, dan asbes yang merembes. Mereka sangat kompak memainkan ritme dan nada. tak terasa waktu tidur berjalan dengan sangat cepat, aku pun terbangun dan merasa kebingungan “dimana aku? Perasaan tadi sedang mimpi berada di adegan action melawan para tirani!” hal yang pertama kali kupikirkan adalah hari masih malam karna matahari yang masih belum juga bersinar, atau dia malu malu? Ah nyawaku belum terkumpul sepenuhnya pun masih sempet sempet nya berfikir seperti itu, Namun setelah aku menengok kearah jam dinding, ia langsung memarahiku.. karna aku tidur seperti sebuah upacara kenegaraan, tidak bisa diinterupsi.. padahal langit langit kontrakan sudah mau roboh, diguyur hujan semalaman. Aku pun bergegas bangun dan menuju ke arah dapur yang sedari tadi suaranya sangat nyaring ku dengar, teryata memang benar apa kata jam dinding, ternyata air sudah merembes dilangit langit asbes dan air hampir menggenangi ku yang tidur diatas kasur lantai, aku pun bergegas menadahkan air mata hujan secepatnya.. agar rumah kontrakan ini tidak berubah menjadi lautan kesedihan.. dan satu hal lagi yang membuat perasaanku begitu khawati dipagi hari ini, kau. ya.. kau tau ini hari apa? tepat dimana hari Senin dimana kau mulai melakukan rutinitas berangkat bekerja seperti biasa, aku sudah berkali-kali bilang pada hujan. Janganlah kau membuat puan bersedih, bukan seperti dalam lirik lagu payung teduh ‘puan bermain hujan” namun lain cerita lagi kalo dia basah kuyup waktu beranjak dari rumah menuju tempat kerjanya, aku tidak bisa membayangkan betapa jengkelnya dia waktu tahu, bahwa kesedihan langit tak kunjung mereda dari semalam. dan bagaimana keadaan orang tua dirumah? Adik yang akan berangkat ke sekolah, atau ibu yang ingin menyiapkan sarapan terbaik dipagi hari untuk anaknya? ayolah langit, punguti kesedihanmu.. kau boleh membaginya, namun jangan semua kau tumpahkan. Sisakan sedikit untuk nanti, kami juga repot kalau harus terus menerus mendengarkan, mencatat, mempertimbangkan semua kesedihanmu. sampai detik ini pun aku masih bingung, untuk melanjutkan tidur atau terjaga sampai siang tiba.. tapi aku benar benar bingung harus berbuat apa? Menikmati orkestra kesedihan itu lagi? Hah, aku sudah kenyang mendengar semua bualan langit.
kini harus kupendam segala mimpi tentangmu, tentang tempat impian kita.. yang sekarang hanya sebuah dongeng pengantar tidurku, tentang nyanyian-nyanyian rindu itu.. sekarang hanya bisa kunikmati sedu.. tuhan memang tak adil bagiku, namun lain halnya denganmu.. lagi lagi garis waktu memang selalu menghadirkan pilu.. dalam lini waktuku menyusuri apa arti rindu.. terimakasih telah menjadi tokoh utama dalam cerita fiksi yang aku buat, walaupun pada akhirnya aku hanyalah seorang pemeran pengganti.. namamu akan selalu menjadi figuran yang paling aku sukai
Bab 1 : Lembayung; Twilight selepas terbenam sang matahari, rampung sudah rentetan cerita petang pada kicau kenari dalam sangkar, ia berhikayat tentang “hakikat tempat pulang yang kamu sebut rumah”, lalu sang petang menjawab “kamu tidak perlu repot mencari definisi rumah sampai-sampai mengkultuskanya, sebab jalan pulang paling Arif adalah dimana engkau dapat menjadi dirimu sendiri, sekalipun kau bersama orang lain”. merenungi nasehat sang petang, kenari pun percaya bahwa lambat laun ia akan segera menemukan jati dirinya, hidup bahagia tanpa belenggu yang merantai nya lusa bahkan selamanya. Dialog berakhir diiringi lembayung senja yang kian pudar
dibawah naungan hujan Ia berkisah tentang luka yang masih bermukim di pangkal jiwa ironisnya, ia senantiasa berburai memenuhi rongga dada
silih berganti tak ubahnya seperti rindu yang dahulu dilisankan sekarang yang tertanggal hanya berupa kiasan bahwa langit yang menjulang tak akan pernah bisa menyatu dengan bumi yang malang
lalu perlahan tabir memantik bahwa kau masih dapat menjadi hujan yang menjamah bumi tanpa tuntutan walaupun langit tak selamanya kelabu namun saat kelabu adalah saat bangkitmu. Rindu
tugasku sekarang hanya belajar meng ikhlaskan apa yang tak dapat digenggam, perihal impian yang lama telah kita simpan, perihal cerita yang pernah kita karang, kini mungkin hanya sebatas angan angan karna harapmu sudah kian diambang karam, tak bisa dipungkiri waktu begitu cepat berlalu meninggalkan jejak yang kurasa akan abadi; tertanam menjadi sebuah goresan paling berkesan, maaf jika aku adalah orang yang kesekian kali melukis rasa sakit ditubuhmu, terimakasih telah menjadi tempat merebahkan segala impian ternyaman, perangaimu tak akan pernah luput, karna sejatinya kisah kita adalah sebuah cakrawala.. aku adalah bumi yang gersang, sedangkan kau adalah langit yang gemilang.. kini aku harus berusaha menjadi seperti setangkai dandelion, yang begitu ikhlas ketika tiupan angin begitu kencang menerpa tubuhku.. engkau adalah perempuan tangguh.
terimakasih telah menjadi prolog dalam sebuah kisah sederhana.. aku ingin mencintaimu dengan sederhana dengan isyarat, yang tak sempat diucapkan kayu kepada api.. yang menjadikanya abu. Mungkin saat ini aku tak bisa berjanji untuk terus ada disetiap waktu tapi aku berharap.. dapat mengiringi langkahmu dalam segala akhir Akhir dari kisah kita di dunia, akhir dari segala cerita yang kuharap seperti yang kau minta.. kau adalah sinar surya.. sementara aku adalah malam yang gelap tanpa secerca cahaya, hanya engkau yang dapat menyinari gelap gulita dalam jiwa, elegi yang hampir selamanya.. jika puan berkenan.. dalam pelukan puan jua hidupku akan menjadi hidup yang paling berkesan, dengan ini aku bersedia menjadi kanvasmu.. tempatmu meluapkan segala rasa
tepat pada malam itu, diatas pasir putih yang setengah basah, di hanyut oleh ombak.. aku terdistraksi oleh kawan di sekitarku, perspektifku berubah hampir 180° mengenai kebenaran.. benar yang dimata mereka salah, dan sebaliknya. Sekelebat asumsi mulai berdatangan dari segala penjuru, memaksaku untuk terus berjalan menjauh dari titik tengah antara benar dan salah.. egoku terus meraung kelaparan, bagai singa yang seharian tak diberi makan, tegukan demi tegukan, “Jadi begini rasanya”.. hanya dengan dalih penasaran.. aku menuruti apa kata pekat hitam dalam diriku, emosi yang tak tertahankan.. masalah yang tak kunjung terpecahkan, takdir yang selalu aku salahkan.. aku terbuai dalam dunia tanpa hunian.. kosong, sepi, setengah gila aku mencoba tetap menjaga kesadaran ku.. hanya bayangmu yang selalu aku cari, dimanapun dan apapun kondisiku.. namun engkau selalu tidak tahu menahu tentang situasi yang aku alami, aku marah, hampir benci, tapi aku sadar.. semua masalah pasti bersumber dari fikiranku sendiri, semuanya memang benar.. terkadang aku yang masih perlu banyak berbenah diri, untuk menghinggapi hatimu yang selalu terkunci rapi
sekat langit kala itu, menggambarkan dunia kita, kita yang berbeda.. lembayung yang tak sempurna, menyiratkan sekelumit rindu yang pecah berburai kala, antologi rasa ikut menyertai dalam derap langkah penuh ragu, aku melangkah.. menyusuri belantara gundah.. beruntung sepintas tampak secerca cahaya yang begitu hangat, namun tiba tiba saja temaram lalu padam.. kala..
kau.. sampai detik ini masih menjadi misteri paling rahasia yang melambung tinggi diatas cakrawala, ingin sekali kusingkap.. akan tetapi aku tak berdaya, aku hanya bisa merasakan hadirmu, lewat perantara rindu yang menjelma menjadi kata, disinilah aku bisa berbahasa, bahasa rindu yang tak pernah ku tau darimana datangnya. kau.. sampai detik ini masih menjadi haluan utama, dalam perjalananku menyusuri hikayat.. meleburlah dalam “Aku” bersemayamlah serupa nadi, karna kita “abadi”