Pemeran pengganti

Picture : google

kini harus kupendam segala mimpi tentangmu, tentang tempat impian kita.. yang sekarang hanya sebuah dongeng pengantar tidurku, tentang nyanyian-nyanyian rindu itu.. sekarang hanya bisa kunikmati sedu.. tuhan memang tak adil bagiku, namun lain halnya denganmu..  lagi lagi garis waktu memang selalu menghadirkan pilu.. dalam lini waktuku menyusuri apa arti rindu.. terimakasih telah menjadi tokoh utama dalam cerita fiksi yang aku buat, walaupun pada akhirnya aku hanyalah seorang pemeran pengganti.. namamu akan selalu menjadi figuran yang paling aku sukai

Cerita hujan

cerita-hujan

Cerita hujan

dibawah naungan hujan
Ia berkisah tentang luka
yang masih bermukim di pangkal jiwa
ironisnya, ia senantiasa berburai memenuhi rongga dada

silih berganti
tak ubahnya seperti rindu yang dahulu dilisankan
sekarang yang tertanggal hanya berupa kiasan
bahwa langit yang menjulang tak akan pernah bisa menyatu dengan bumi yang malang

lalu perlahan tabir memantik bahwa kau masih dapat menjadi hujan
yang menjamah bumi tanpa tuntutan
walaupun langit tak selamanya kelabu
namun saat kelabu adalah saat bangkitmu. Rindu

Lingkar Aksara, 25 Desember 2022

Dandelion

source wordpress library

Rumpang

tugasku sekarang hanya belajar meng ikhlaskan apa yang tak dapat digenggam, perihal impian yang lama telah kita simpan, perihal cerita yang pernah kita karang, kini mungkin hanya sebatas angan angan karna harapmu sudah kian diambang karam,
tak bisa dipungkiri waktu begitu cepat berlalu meninggalkan jejak yang kurasa akan abadi; tertanam menjadi sebuah goresan paling berkesan, maaf jika aku adalah orang yang kesekian kali melukis rasa sakit ditubuhmu,
terimakasih telah menjadi tempat merebahkan segala impian ternyaman, perangaimu tak akan pernah luput, karna sejatinya kisah kita adalah sebuah cakrawala.. aku adalah bumi yang gersang, sedangkan kau adalah langit yang gemilang.. kini aku harus berusaha menjadi seperti setangkai dandelion, yang begitu ikhlas ketika tiupan angin begitu kencang menerpa tubuhku.. engkau adalah perempuan tangguh.

Lekas pulih

Prolog

terimakasih telah menjadi prolog dalam sebuah kisah sederhana..
aku ingin mencintaimu dengan sederhana
dengan isyarat, yang tak sempat diucapkan kayu kepada api.. yang menjadikanya abu.
Mungkin saat ini aku tak bisa berjanji untuk terus ada disetiap waktu
tapi aku berharap.. dapat mengiringi langkahmu dalam segala akhir
Akhir dari kisah kita di dunia, akhir dari segala cerita yang kuharap seperti yang kau minta.. kau adalah sinar surya.. sementara aku adalah malam yang gelap tanpa secerca cahaya, hanya engkau yang dapat menyinari gelap gulita dalam jiwa, elegi yang hampir selamanya.. jika puan berkenan.. dalam pelukan puan jua hidupku akan menjadi hidup yang paling berkesan, dengan ini aku bersedia menjadi kanvasmu.. tempatmu meluapkan segala rasa

Diluar logika;nalar

tepat pada malam itu, diatas pasir putih yang setengah basah, di hanyut oleh ombak.. aku terdistraksi oleh kawan di sekitarku, perspektifku berubah hampir 180° mengenai kebenaran.. benar yang dimata mereka salah, dan sebaliknya. Sekelebat asumsi mulai berdatangan dari segala penjuru, memaksaku untuk terus berjalan menjauh dari titik tengah antara benar dan salah.. egoku terus meraung kelaparan, bagai singa yang seharian tak diberi makan, tegukan demi tegukan, “Jadi begini rasanya”.. hanya dengan dalih penasaran.. aku menuruti apa kata pekat hitam dalam diriku, emosi yang tak tertahankan.. masalah yang tak kunjung terpecahkan, takdir yang selalu aku salahkan.. aku terbuai dalam dunia tanpa hunian.. kosong, sepi, setengah gila aku mencoba tetap menjaga kesadaran ku.. hanya bayangmu yang selalu aku cari, dimanapun dan apapun kondisiku.. namun engkau selalu tidak tahu menahu tentang situasi yang aku alami, aku marah, hampir benci, tapi aku sadar.. semua masalah pasti bersumber dari fikiranku sendiri, semuanya memang benar.. terkadang aku yang masih perlu banyak berbenah diri, untuk menghinggapi hatimu yang selalu terkunci rapi

Kala

sekat langit kala itu, menggambarkan dunia kita, kita yang berbeda.. lembayung yang tak sempurna, menyiratkan sekelumit rindu yang pecah berburai kala, antologi rasa ikut menyertai dalam derap langkah penuh ragu, aku melangkah.. menyusuri belantara gundah.. beruntung sepintas tampak secerca cahaya yang begitu hangat, namun tiba tiba saja temaram lalu padam.. kala..

Tabir paling rahasia

picture from wordpress library

kau.. sampai detik ini masih menjadi misteri paling rahasia yang melambung tinggi diatas cakrawala, ingin sekali kusingkap..  akan tetapi aku tak berdaya, aku hanya bisa merasakan hadirmu, lewat perantara rindu yang menjelma menjadi kata, disinilah aku bisa berbahasa, bahasa rindu yang tak pernah ku tau darimana datangnya. kau.. sampai detik ini masih menjadi haluan utama, dalam perjalananku menyusuri hikayat.. meleburlah dalam “Aku” bersemayamlah  serupa nadi, karna kita “abadi”

Hilang

Kehilangan paling mendalam, adalah kehilangan jati diri

Belakangan ini aku sering lupa tentang esensi ku menjadi manusia, dari kebiasaan sehari hari, sampai terkadang lupa akan jati diri, bagai nyala lilin yang perlahan habis terbakar api penyesalan, dan akhirnya padam; terbitlah temaram. Asumsi itu bertebaran entah dari mana datangnya, membelenggu bagai rantai yang tak ada ujungnya, menyekat sisa harap, memutar kembali memori kala kecil dulu, aku termangu menatap keluar jendela sambil bergumam, dan ribuan pertanyaan itu menghujam hebat bagai busur panah yang mendarat pada jantung lawan.

“Perkenalkan aku si lemah, adakah belas kasihan dari orang-orang disini? adakah yang rela mengulur tangan dikala aku jatuh? Aku lelah dengan monologku setiap hari”. sendu adalah gambaran yang pertama terbesit ketika mendengar sosok hendri, pria introvert kelahiran tanah jawa, seorang tuna karya dengan mimpi yang besar, harapan yang tinggi akan cita citanya kelak menjadi seorang sastrawan ternama. Besar dalam dekapan tuhan, sebatang kara yang mencari arti hakikat dan hikayat, jalan hidupnya yang berlika liku membuat ia sudah terbiasa jatuh dan bangun sendiri, mengumpulkan pundi pundi asa yang kian sirna, ia seakan berada dalam palung kesedihan yang gelap tanpa secerca cahaya, hanya temaram. 

Canggung ketika berada dalam keramaian, itulah yang dirasakan hendri ketika menjamah dunia luar, tiba tiba bungkam jika dipaksa membuka obrolan.. bagai tunawicara, ia diam sepatah kata, menunggu lawan bicara membuka sesi bertukar frasa, memang benar.. hal itu bukan tanpa sebab, karna jalan hidupnya membentuk ia menjadi seorang introvert, Merenung sudah menjadi profesi dan depresi sudah menjadi teman sejati. Pada bulan juni yang berelegi semua kesedihanya berangsur angsur surut, sekian lama hanya pasang yang ia rasakan dalam hidup

Adam dan Hawa

puisi-adam-hawa
pict from pinterest

kau.. sampai detik ini masih menjadi misteri paling rahasia yang melambung tinggi diatas cakrawala, ingin sekali kusingkap..  akan tetapi aku tak berdaya, aku hanya bisa merasakan hadirmu, lewat perantara rindu yang menjelma menjadi kata, disinilah aku bisa berbahasa, bahasa rindu yang tak pernah ku tau darimana datangnya. kau.. sampai detik ini masih menjadi haluan utama, dalam perjalananku menyusuri hikayat.. meleburlah dalam “Aku” bersemayamlah  serupa nadi, karna kita “abadi”